BERPUISI
Selain dalam
bentuk prosa (eksposisi), gagasan dapat diungkapkan dalam bentuk puisi. Bahkan, gagasan yang puitis
itulah yang sering kamu simak seharihari misalnya
melalui lagu-lagu. Syair-syair lagu memang banyak yang berupa puisi. Isinya padat makna dan disusun
dengan nada-nada yang indah. Dengan
demikian, berpuisi bukan hal yang asing lagi bagi kamu. Suasana hati menjadi indah dengan mendengar dan
membaca sesuatu yang dipuisikan, bukan?
Apalagi kalau kita sendiri yang mengekspresikannya. Semakin senang karena banyak orang yang suka. Itulah yang
namanya berkah dari berpuisi.
A.
MENEMUKAN
UNSUR-UNSUR PUISI
1. 1. PENGERTIAN
PUISI
Puisi
yaitu teks atau karangan yang mengungkapkan pikiran
dan perasaan dengan mengutamakan keindahan kata-kata. Puisi mengungkapkan berbagai hal. Kerinduan,
kegelisahan, atau pengagungan kepada sang
Khalik yang kamu ungkapkan
dalam bahasa indah.
2. 2.
UNSUR-UNSUR
PUISI
a.
Majas dan Irama
·
Majas (figurative language) adalah
bahasa kias yang dipergunakan untuk menciptakan
kesan tertentu bagi penyimak atau pembacanya. Untuk menimbulkan kesan-kesan tersebut, bahasa
yang dipergunakan berupa perbandingan,
pertentangan, perulangan, dan perumpamaan.
·
Irama (musikalitas) adalah alunan bunyi
yang teratur dan berulang-ulang. Irama
berfungsi untuk memberi jiwa pada kata-kata dalam sebuah puisi yang pada akhirnya dapat membangkitkan emosi
tertentu seperti sedih, kecewa, marah,
rindu, dan bahagia.
b. Penggunaan
Kata-kata Konotasi
Kata konotasi adalah kata
yang bermakna tidak sebenarnya. Kata itu telah mengalami
penambahan-penambahan, baik itu berdasarkan pengalaman, kesan, maupun imajinasi, dan perasaan penyair.
c.
Kata-kata Berlambang
Lambang atau simbol
adalah sesuatu seperti gambar, tanda, ataupun kata yang menyatakan maksud tertentu. Misalnya,
rantai dan padi kapas dalam gambar Garuda
Pancasila, tunas kelapa sebagai lambang Pramuka. Lambang-lambang itu menyatakan arti tertentu yang bisa
dipahami umum. Rantai bermakna perlunya ‘persatuan
dan kesatuan bagi seluruh rakyat Indonesia’, padi kapas perlambang ‘kesejahteraan dan kemakmuran’, tunas
kelapa berarti ‘anggota Pramuka yang diharapkan
menjadi generasi yang serba guna bagi agama, nusa, dan bangsa
d. Pengimajinasian dalam Puisi
Pengimajinasian adalah kata atau susunan kata yang dapat menimbulkan khayalan atau imajinasi. Dengan daya imajinasi tersebut, pembaca seolah-olah merasa, mendengar, atau melihat sesuatu yang diungkapkan penyair. Dengan kata-kata yang digunakan penyair, pembaca seolah-olah mendengar suara (imajinasi auditif), melihat benda-benda (imajinasi visual), atau meraba dan menyentuh benda-benda (imajinasi taktil).
B. B. MENYIMPULKAN ISI PUISI
1.
ISI
PUISI
Dengan
mengenali unsur-unsurnya, puisi itu bisa kamu pahami isinya secara mendalam. Pengenalan unsur-unsur fisik,
seperti majas, kata-kata konotatif, perlambangan,
dan pengimajiannya, memudahkan kamu untuk mengetahui tema dan amanatnya. Kamu juga akan
mengetahui perasaan penyair dan sikapnya terhadap pembaca.
2.
JENIS-JENIS
PUISI
a.
Puisi Naratif
Puisi
naratif mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair. Puisi ini terbagi ke dalam beberapa macam, yaitu balada
dan romansa.
b. Puisi Lirik.
Jenis puisi ini terbagi
ke dalam beberapa macam, misalnya elegi, ode, dan serenada. Elegi adalah
puisi yang mengungkapkan perasaan duka, Serenada ialah sajak percintaan
yang dapat dinyanyikan, Ode
adalah
puisi yang berisi pujaan terhadap seseorang, sesuatu hal, atau sesuatu keadaan
c. Puisi Deskriptif
Dalam jenis puisi ini, penyair bertindak
sebagai pemberi kesan terhadap keadaan/peristiwa,
benda, atau suasana yang dipandang menarik perhatiannya.
Puisi yang termasuk ke
dalam jenis puisi deskriptif, misaInya satire dan puisi yang bersifat kritik sosial.
C. C. MEMILAH
UNSUR-UNSUR PEMBANGUN PUISI
Unsur-unsur puisi meliputi majas, irama,
kata-kata konotasi, dan kata-kata berlambang.
Unsur tersebut berfungsi sebagai unsur fisik puisi, yakni unsur yang dapat dikenali langsung oleh pembaca
karena sifatnya tersurat. Di samping itu,
ada pula unsur batin, yakni unsur yang tersembunyi di balik unsur-unsur fisik. Untuk menemukannya, kamu harus
memahami puisi itu dengan baik. Dengan
cara demikian, akan tersingkap unsur batin, yang di dalamnya meliputi tema, amanat, perasaan penyair, dan nada
atau sikap penyair terhadap pembaca. Tema
adalah pokok persoalan yang akan diungkapkan oleh penyair. Pokok persoalan atau pokok pikiran itu kuat
mendesak dalam jiwa penyair sehingga menjadi
landasan utama dalam puisinya. Jika desakan yang kuat itu berupa hubungan penyair dengan Tuhan, maka
puisinya tersebut bertema ketuhanan. Jika
desakan yang kuat itu berupa rasa belas kasih atau kemanusiaan, puisi yang akan terlahir adalah puisi bertema
kemanusiaan. Jika yang kuat adalah dorongan untuk
memprotes ketidakadilan, tema puisinya adalah protes atau kritik sosial. Perasaan cinta atau patah hati yang kuat
juga dapat melahirkan tema cinta atau tema
kedukaan hati karena cinta. Tema tersirat dalam keseluruhan isi puisi. Persoalan-persoalan yang diungkapkannya
merupakan penggambaran suasana batin
penyair. Tema tersebut bisa pula berupa perasaan penyair terhadap kenyataan sosial budaya sekitarnya. Dalam
hal ini puisi berperan sebagai sarana protes
atau pun sebagai ungkapan simpati dan keprihatinan penyair terhadap lingkungan dan masyarakatnya
D. D. MENULIS
PUISI
Puisi itu berisi luapan resah yang tak
berarah. Ungkapan perasaan yang sering
dialami para remaja. Ungkapan bahasa romantis dan berlebih-lebihan. Kata-katanya menggambarkan suasana hati
dan keadaan jiwa yang penuh gairah dan
semangat yang membumbung. Namun, kadang perasaan dipenuhi pula oleh isak tangis dan rintihan yang bersifat
sentimental. Puisi itu mengungkapkan nilai-nilai
cinta, kasih sayang, dan keindahan dunia yang penuh pesona. Ada pula kepolosan dan kesederhanaan di
dalamnya. Di dalamnya bercerita tentang
harapan-harapan besar. Segalanya serbaindah. Namun, apabila tidak menjadi kenyataan, harapan-harapan itu
berubah menjadi keputusasaan dan ratapan.
Pilihlah kata-kata yang memiliki makna
kias atau konotatif yang bisa menjadi simbol
atau lambang dari hal-hal yang diceritakan dalam puisi tersebut. Tak masalah apabila sering mengganti kata-kata
dalam puisimu. Hal itu biasa dalam menulis
puisi. Hal tersebut merupakan tahap yang harus dilalui dan kamu tidak boleh menyerah apalagi putus asa. Berlatihlah terus-menerus untuk menulis
puisi yang baik. Perbanyak membaca
puisi di majalah, koran, atau buku puisi dengan maksud menambah wawasanmu dalam berpuisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar