Senin, 04 Juli 2022

INDAHNYA BERPUISI

BERPUISI

Selain dalam bentuk prosa (eksposisi), gagasan dapat diungkapkan dalam bentuk puisi. Bahkan, gagasan yang puitis itulah yang sering kamu simak seharihari misalnya melalui lagu-lagu. Syair-syair lagu memang banyak yang berupa puisi. Isinya padat makna dan disusun dengan nada-nada yang indah. Dengan demikian, berpuisi bukan hal yang asing lagi bagi kamu. Suasana hati menjadi indah dengan mendengar dan membaca sesuatu yang dipuisikan, bukan? Apalagi kalau kita sendiri yang mengekspresikannya. Semakin senang karena banyak orang yang suka. Itulah yang namanya berkah dari berpuisi.

 

A.     MENEMUKAN UNSUR-UNSUR PUISI

1.   1PENGERTIAN PUISI

Puisi yaitu teks atau karangan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan mengutamakan keindahan kata-kata. Puisi mengungkapkan berbagai hal. Kerinduan, kegelisahan, atau pengagungan kepada sang Khalik yang kamu ungkapkan dalam bahasa indah.

2.    2 UNSUR-UNSUR PUISI

                    a. Majas dan Irama

Berbeda dengan teks eksposisi, berita, ataupun teks lain yang telah kamu pelajari puisi                      merupakan teks yang mengutamakan majas dan mengutamakan irama.

·       Majas (figurative language) adalah bahasa kias yang dipergunakan untuk menciptakan kesan tertentu bagi penyimak atau pembacanya. Untuk menimbulkan kesan-kesan tersebut, bahasa yang dipergunakan berupa perbandingan, pertentangan, perulangan, dan perumpamaan.

·       Irama (musikalitas) adalah alunan bunyi yang teratur dan berulang-ulang. Irama berfungsi untuk memberi jiwa pada kata-kata dalam sebuah puisi yang pada akhirnya dapat membangkitkan emosi tertentu seperti sedih, kecewa, marah, rindu, dan bahagia.

b. Penggunaan Kata-kata Konotasi

Kata konotasi adalah kata yang bermakna tidak sebenarnya. Kata itu telah mengalami penambahan-penambahan, baik itu berdasarkan pengalaman, kesan, maupun imajinasi, dan perasaan penyair.

c. Kata-kata Berlambang

Lambang atau simbol adalah sesuatu seperti gambar, tanda, ataupun kata yang menyatakan maksud tertentu. Misalnya, rantai dan padi kapas dalam gambar Garuda Pancasila, tunas kelapa sebagai lambang Pramuka. Lambang-lambang itu menyatakan arti tertentu yang bisa dipahami umum. Rantai bermakna perlunya ‘persatuan dan kesatuan bagi seluruh rakyat Indonesia’, padi kapas perlambang ‘kesejahteraan dan kemakmuran’, tunas kelapa berarti ‘anggota Pramuka yang diharapkan menjadi generasi yang serba guna bagi agama, nusa, dan bangsa

d. Pengimajinasian dalam Puisi

Pengimajinasian adalah kata atau susunan kata yang dapat menimbulkan khayalan atau imajinasi. Dengan daya imajinasi tersebut, pembaca seolah-olah merasa, mendengar, atau melihat sesuatu yang diungkapkan penyair. Dengan kata-kata yang digunakan penyair, pembaca seolah-olah mendengar suara (imajinasi auditif), melihat benda-benda (imajinasi visual), atau meraba dan menyentuh benda-benda (imajinasi taktil). 

B.    B. MENYIMPULKAN ISI PUISI

1.     ISI PUISI

Dengan mengenali unsur-unsurnya, puisi itu bisa kamu pahami isinya secara mendalam. Pengenalan unsur-unsur fisik, seperti majas, kata-kata konotatif, perlambangan, dan pengimajiannya, memudahkan kamu untuk mengetahui tema dan amanatnya. Kamu juga akan mengetahui perasaan penyair dan sikapnya terhadap pembaca.

2.     JENIS-JENIS PUISI

a. Puisi Naratif

Puisi naratif mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair. Puisi ini terbagi ke dalam beberapa macam, yaitu balada dan romansa.

b. Puisi Lirik.

Jenis puisi ini terbagi ke dalam beberapa macam, misalnya elegi, ode, dan serenada. Elegi adalah puisi yang mengungkapkan perasaan duka, Serenada ialah sajak percintaan yang dapat dinyanyikan, Ode adalah puisi yang berisi pujaan terhadap seseorang, sesuatu hal, atau sesuatu keadaan

c. Puisi Deskriptif

Dalam jenis puisi ini, penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap keadaan/peristiwa, benda, atau suasana yang dipandang menarik perhatiannya.

Puisi yang termasuk ke dalam jenis puisi deskriptif, misaInya satire dan puisi yang bersifat kritik sosial.

 

C.      CMEMILAH UNSUR-UNSUR PEMBANGUN PUISI

Unsur-unsur puisi meliputi majas, irama, kata-kata konotasi, dan kata-kata berlambang. Unsur tersebut berfungsi sebagai unsur fisik puisi, yakni unsur yang dapat dikenali langsung oleh pembaca karena sifatnya tersurat. Di samping itu, ada pula unsur batin, yakni unsur yang tersembunyi di balik unsur-unsur fisik. Untuk menemukannya, kamu harus memahami puisi itu dengan baik. Dengan cara demikian, akan tersingkap unsur batin, yang di dalamnya meliputi tema, amanat, perasaan penyair, dan nada atau sikap penyair terhadap pembaca. Tema adalah pokok persoalan yang akan diungkapkan oleh penyair. Pokok persoalan atau pokok pikiran itu kuat mendesak dalam jiwa penyair sehingga menjadi landasan utama dalam puisinya. Jika desakan yang kuat itu berupa hubungan penyair dengan Tuhan, maka puisinya tersebut bertema ketuhanan. Jika desakan yang kuat itu berupa rasa belas kasih atau kemanusiaan, puisi yang akan terlahir adalah puisi bertema kemanusiaan. Jika yang kuat adalah dorongan untuk memprotes ketidakadilan, tema puisinya adalah protes atau kritik sosial. Perasaan cinta atau patah hati yang kuat juga dapat melahirkan tema cinta atau tema kedukaan hati karena cinta. Tema tersirat dalam keseluruhan isi puisi. Persoalan-persoalan yang diungkapkannya merupakan penggambaran suasana batin penyair. Tema tersebut bisa pula berupa perasaan penyair terhadap kenyataan sosial budaya sekitarnya. Dalam hal ini puisi berperan sebagai sarana protes atau pun sebagai ungkapan simpati dan keprihatinan penyair terhadap lingkungan dan masyarakatnya

D.     DMENULIS PUISI

Puisi itu berisi luapan resah yang tak berarah. Ungkapan perasaan yang sering dialami para remaja. Ungkapan bahasa romantis dan berlebih-lebihan. Kata-katanya menggambarkan suasana hati dan keadaan jiwa yang penuh gairah dan semangat yang membumbung. Namun, kadang perasaan dipenuhi pula oleh isak tangis dan rintihan yang bersifat sentimental. Puisi itu mengungkapkan nilai-nilai cinta, kasih sayang, dan keindahan dunia yang penuh pesona. Ada pula kepolosan dan kesederhanaan di dalamnya. Di dalamnya bercerita tentang harapan-harapan besar. Segalanya serbaindah. Namun, apabila tidak menjadi kenyataan, harapan-harapan itu berubah menjadi keputusasaan dan ratapan.

Pilihlah kata-kata yang memiliki makna kias atau konotatif yang bisa menjadi simbol atau lambang dari hal-hal yang diceritakan dalam puisi tersebut. Tak masalah apabila sering mengganti kata-kata dalam puisimu. Hal itu biasa dalam menulis puisi. Hal tersebut merupakan tahap yang harus dilalui dan kamu tidak boleh menyerah apalagi putus asa. Berlatihlah terus-menerus untuk menulis puisi yang baik. Perbanyak membaca puisi di majalah, koran, atau buku puisi dengan maksud menambah wawasanmu dalam berpuisi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TEKS PERSUASIF

  BAB VI TEKS PERSUASIF A.     Menemukan Ajakan dalam Teks Persuasif 1.      Pengertian Teks Persuasif Secara tidak langsung, teks t...