Senin, 09 Mei 2022

BERITA SEPUTAR INDONESIA

A. MENENTUKAN UNSUR-UNSUR BERITA 

    




        Pada era sekarang berita menjadi "menu" utama dalam deretan makanan harian "empat sehat lima sempurna". Tiada hari tanpa berita. Dari waktu ke waktu, detik demi detik, berita datang silih berganti. Beragam informasi terus berhamburan memenuhi ruang kehidupan kita setiap harinya. Dengan banyaknya sajian berita, baik melalui media cetak maupun elektronik, kita harus bisa memanfaatkannya dengan baik. Pemahaman terhadap struktur dan kaidah teks berita memudahkan kita dalam mengolahnya menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. Berita-berita tersebut berperan sebagai sumber ilmu pengetahuan dan penambah wawasan. Ada pepatah, seseorang yang menguasai berita (informasi), dialah yang akan menguasai dunia.

           Setelah kamu mengetahui pengertian berita diatas selanjutnya kamu juga harus memahami cara mengidentifikasi unsur-unsur berita. biasanya untuk mengidentifikasi unsur-unsur berita kamu harus menyediakan beberapa pertanyaan, seperti menanyakan tentang peristiwa apa, dimana, kapan, apa penyebabnya dan lain sebagainya. Keenam pertanyaan itu terkerangka pada rumus 5W+1H. What (apa), who (siapa), where (di mana), when (kapan), why (mengapa), dan how (bagaimana). Keenam pertanyaan tersebut merupakan cara tepat menemukan unsur-unsur berita. Keenam unsur berita itu dapat disingkat dengan ADIKSIMBA untuk memudahkan di dalam mengingatnya: Apa, Di mana, Kapan, Siapa, Mengapa, Bagaimana.

contoh :

 ....dengarkan cerita berikut ini dengan baik 

    Sepuluh hari menjelang Lebaran, Sabtu (15/11), Pelabuhan Penyeberangan Merak mulai dipadati truk. Truk-truk tersebut mengangkut barang nonsembilan bahan pokok (non sembako). Tingginya arus truk dalam dua hari terakhir berkaitan dengan adanyalarangan melintas bagi truk nonsembilan bahan pokok (non sembako) pada tanggal 21–25 November. 
    Larangan tersebut berlaku bagi truk bersumbu lebih dari dua. Truk gandengan, truk tempelan, dan truk kontainer. Penumpukan truk bersumbu dua tersebut seperti di Pelabuhan Merak menyebabkan antrean truk sekitar 100 meter dari pintu masuk kapal. Antrean terjadi di dermaga satu hingga dermaga empat. Tetapi, antrean tersebut masih dalam batas normal. Antrean belum membeludak ke luar area parkir pelabuhan. Akan akibat penumpukan truk itu, beberapa sopir truk mengaku harus menunggu sekitar dua hingga empat hari untuk bisa masuk kapal.

(Sumber: Kompas dengan beberapa penyesuaian)

Perhatikan kembali teks tentang peristiwa menjelang Lebaran pada bagian sebelumnya. Teks tersebut ternyata memiliki unsur-unsur sebagai berikut.

Pertanyaan Unsur-Unsur Berita

1. Peristiwa apa yang terjadi? Padatnya Pelabuhan Merak. 

2. Siapa yang mengalami peristiwa itu? Truk-truk pengangkut barang non sembako.

3. Di mana peristiwa itu terjadi? Di Pelabuhan Penyeberangan Merak.

4. Kapan peristiwa itu terjadi? Sepuluh hari menjelang Lebaran, Sabtu, (15/11).

5. Mengapa peristiwa itu terjadi? Adanya larangan melintas bagi truk nonsembako

6. Bagaimana proses terjadinya peristiwa? Proses tersebut menyebabkan antrean truk di pintu masuk  kapal.

    seperti itu contoh untuk mengidentifikasi unsur-unsur berita. yaitu dengan menggunakan 5W + 1H


B. MERINGKAS DAN MENYIMPULKAN BERITA 

   1. MERINGKAS ISI BERITA

 Perhatikan kembali cuplikan teks berikut!

Pelabuhan Merak dipadati oleh truk-truk pengangkut barang nonsembako pada sepuluh hari menjelang Lebaran, Sabtu (15/11). Kondisi tersebut disebabkan adanya larangan melintas bagi truk nonsembako pada tanggal 21–25 November. Teks tersebut merupakan ringkasan dari berita tentang kondisi Pelabuhan Merak menjelang Lebaran.
(Lihat kembali teks aslinya pada tulisan diatas)

Teks tersebut disusun berdasarkan unsur-unsur pokoknya. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa unsur-unsur berita dapat kita pahami dengan cara mengajukan enam pertanyaan: apa, siapa, kapan, di mana, bagaimana, dan mengapa. Keenam kata tanya itulah yang dapat memadu kita di dalam menemukan unsur-unsur berita tersebut. Pentingnya mengetahui unsur-unsur berita itu akan memudahkan saat meringkas berita. cara mudah untuk meringkas berita yaitu :

  •  Mendengarkan/membaca berita
  •  Mencatat pokokpokoknya dengan menggunakan kata tanya yang terkandung pada 5W + 1 H (ADIKSIMBA)
  • Menyampaikan kembali secara lengkap dan ringkas


2. MENYIMPULKAN ISI BERITA 

Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!

  • Berita tersebut menyampaikan informasi tentang padatnya. Pelabuhan Merak oleh truk-truk pengangkut barang nonsembako pada sepuluh hari menjelang Lebaran.
  • Berita tersebut menginformasikan pengenalan pusat kebudayaan AS di Indonesia oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat. Pengenalan dilaksanakan di pusat perbelanjaan Pacific Place di bilangan Senayan, Jakarta Selatan.

Pernyataan-pernyataan tersebut merupakan contoh kesimpulan atas suatu informasi. Adapun yang dimaksud dengan kesimpulan adalah kata-kata akhir dari suatu uraian. Di dalam kesimpulan harus memuat unsur-unsur berita dengan rumusan lebih ringkas. Dengan demikian, kesimpulan tentang isi
berita harus memanfaatkan ringkasan kita sebelumnya terhadap pokok-pokok informasi. Pokok-pokok informasi tersebut dengan berpatokan pada rumus ADIKSIMBA.

⇨⇨  KESIMPULAN SEBUAH BERITA



3. TANGGAPAN ISI BERITA

Perhatikanlah pernyataan-pernyataan di bawah ini!
  1.  Saya kira informasi yang disampaikan berita itu cukup akurat karena isinya tidak jauh berbeda dengan informasi-informasi yang disampaikan sumber berita lain.
  2. Informasi yang disampaikan berita tadi malam masih diragukan kebenarannya. Setelah saya cross check dengan berita dari sumber lainnya ada yang berbeda, terutama di dalam penyampaian informasi jumlah korban. Jumlah korban tidak sebanyak dengan yang diinformasikan dalam berita itu.
  3. Bahasa yang disampaikan berita itu cukup jelas. Sebagai pendengar, mudah untuk memahami informasi yang disampaikan penyampai berita.
Ketiga contoh pernyataan tersebut sebagai tanggapan terhadap isi berita. Adapun yang dimaksud dengan tanggapan adalah sambutan terhadap suatu ucapan. Isinya bisa berupa kritik atau komentar. Berkaitan dengan pemberitaan, aspek yang ditanggapi bisa berkenaan dengan isi beritanya itu sendiri dan kebahasaannya. Contoh (1) dan (2) merupakan tanggapan berkaitan dengan isi dan struktur berita. Contoh (3) berkaitan dengan aspek bahasanya. aspek- aspek tanggapan isi berita ada dua yaitu aspek yang berkenaan dengan isi/struktur beritanya dan aspek kebahasaannya. jika aspek isi berita harus memperhatikan kebenaran dan kelengkapannya, dan jika aspek kebahasaannya memperhatikan penggunaan kalimat dan pilihan kata.


C. Menemukan Struktur dan Kaidah Berita

Setelah mempelajari materi ini, diharapkan kamu mampu menentukan struktur dan kebahasaan teks berita yang kamu dengar dan kamu baca.

1. Struktur Berita

Perhatikan kembali teks-teks berita pada bagian sebelumnya ataupun teks berita lain yang telah kamu simak/baca dari sumber lain. Berdasarkan struktur atau susunannya, teks-teks tersebut dapat kita kelompokkan ke dalam dua bagian, yakni berupa informasi yang penting dan informasi yang tidak penting. Informasi penting disebut juga pokok-pokok informasi atau unsur-unsur berita (utama). Dalam ilmu jurnalistik atau ilmu persuratkabaran, pokok-pokok informasi terangkum dalam rumus 5W + 1H. Dalam bahasa Indonesia, pokokpokok informasi itu dapat pula disingkat dengan ADIKSIMBA (Apa, DI mana, SIapa, Mengapa, BAgaimana) .
  • Apa (what) peristiwanya?
  • Siapa (who) yang mengalami peristiwa itu?
  • Di mana (where) terjadinya peristiwa itu?
  • Kapan (when) terjadinya peristiwa itu?
  • Mengapa (why) peristiwa itu terjadi?
  • Bagaimana (how) proses peristiwanya?
    Keenam pertanyaan itu lazim ditempatkan di bagian awal pemberitaan yang kemudian sering disebut sebagai unsur-unsur berita. Bagian ini disimpan pada bagian kepala berita (lead) dan tubuh berita. Adapun susunan dari unsur-unsur berita itu bisa variatif, misalnya ada yang didahului dengan penyajian "apa", ada pula yang diawali dengan "kapan". Pertanyaan "bagaimana" biasanya ditempatkan pada bagian badan berita. Informasi yang kurang penting yang lazim disebut pula uraian atau ekor berita. Bagian ekor berada setelah kepala atau tubuh berita.
    Dengan struktur penyajian yang semacam itulah, susunan informasi di dalam suatu pemberitaan tersaji dalam pola piramida terbalik. Bagian awal merupakan bagian pokok dan semakin ke bawah berita itu merupakan perincian perinciannya yang sifatnya cenderung tidak penting.


    Dengan struktur penyajian informasi seperti itu, segi kepentingan suatu informasi semakin ke bawah semakin berkurang. Sebaliknya, informasi yang paling penting terletak pada bagian atas. Oleh karena itu, jika kita tidak cukup waktu untuk mendengarkan keseluruhan informasi, dengan hanya memperhatikan bagian awalnya, kita telah cukup mendapatkan informasi pokok yang merangkum keseluruhan isi berita.
 

2. KAIDAH KEBAHASAAN

Perhatikan kembali teks-teks berita yang telah kamu baca atau kamu simak sebelumnya. Tampak bahwa teks-teks tersebut dibentuk oleh kata dan sejumlah kalimat. Di dalam teks berita, kata-kata dan kalimat-kalimat itu ternyata memiliki kaidah atau aturan tersendiri. Kaidah-kaidah tersebut dapat dijadikan sebagai ciri ataupun pembeda dengan jenis teks lainnya.

Kaidah-kaidah yang dimaksud sebagai berikut.
  1. Penggunaan bahasa bersifat standar (baku). Hal ini untuk menjembatani pemahaman banyak kalangan. Bahasa standar lebih mudah dipahami oleh umum. Bahasa-bahasa yang bersifat populer ataupun yang kedaerahan akan dihindari oleh media-media nasional.
  2. Penggunaan kalimat langsung sebagai variasi dari kalimat tidak langsungnya. Kalimat langsung ditandai oleh dua tanda petik ganda ("…") dan disertai keterangan penyertanya. 
  3. Penggunaan kalimat langsung terkait dengan pengutipan pernyataan-pernyataan oleh narasumber berita.  Penggunaan konjungsi bahwa yang berfungsi sebagai penerang kata yang diikutinya. Hal itu terkait dengan pengubahan bentuk kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung.
  4. Penggunaan kata kerja mental atau kata kerja yang terkait dengan kegiatan dari hasil pemikiran. Kata-kata yang dimaksud, antara lain, memikirkan membayangkan, berasumsi, berpraduga, berkesimpulan, dan beranalogi.
  5. Penggunaan fungsi keterangan waktu dan tempat sebagai konsekuensi dari perlunya kelengkapan suatu berita yang mencakup unsur kapan dan di mana.
  6. Penggunaan konjungsi temporal atau penjumlahan, seperti kemudian, sejak, setelah, awalnya, akhirnya. Hal ini terkait dengan pola penyajian berita yang umumnya mengikuti pola kronologis (urutan waktu).

D. MENYAMPAIKAN INFORMASI DALAM BENTUK BERITA 

1. Pentingnya Berita

    Banyak manfaat yang dapat kita peroleh setelah membaca berita. Manfaat-manfaat itu pula yang dapat diartikan sebagai hasil pemaknaan terhadap suatu berita. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti memaknai adalah 'memberi makna', sedangkan makna itu sendiri adalah 'arti' atau 'maksud perkataan'.

2. Penyampaian Berita

    Di samping sebagai pendengar atau pembaca, dalam berbagai kesempatan, kamu sering kali dihadapkan pada keharusan untuk menyampaikan kembali informasi. Misalnya, ketika mendapat pertanyaan dari seseorang tentang isi berita yang pernah didengar. Ketika itu, kamu harus memiliki kemampuan untuk menceritakannya kembali. Kamu tidak mungkin mengarang ketika itu. Kita harus menyampaikan berita itu apa adanya, tanpa ada yang ditambah-tambah atau dikurangi. Dalam hal ini bukan berarti kamu harus menghapalkan berita itu. Kamu cukup dengan memahami ide-ide pokok berita itu. Kemudian, kamu menceritakannya berdasarkan kata-kata kita sendiri. Dengan demikian, pemahaman tentang ide-ide pokok berita sangat penting ketika kamu akan menceritakan isi suatu berita. Berdasarkan ide-ide pokok itulah, kita bisa menyampaikan kembali berita dengan benar dan ringkas.

Adapun langkah-langkah penyampaian berita sebagai berikut.
  • Menentukan sumber berita, yakni berupa peristiwa yang menarik dan menyangkut kepentingan banyak orang.
  • Mendatangi sumber berita, yakni dengan mengamati langsung dan mewawancarai orang-orang yang berhubungan dengan peristiwa itu.
  • Mencatat fakta-fakta dengan berkerangka pada pola ADIKSIMBA
  • Mengembangkan catatan itu menjadi sebuah teks berita yang utuh, yang disajikan mulai dari bagian yang penting ke yang kurang penting

3. Penyuntingan Berita

    Kalau masih ditemukan beberapa kekeliruan dari berita yang kamu buat itu wajar. Masih ada satu tahap lagi yang harus kamu lalui sebelum berita itu dipublikasikan, yakni penyuntingan. Aspek-aspek yang harus diperhatikan di dalam tahap ini sebagai berikut.
  •  Kebenaran isi berita, yang ditunjang oleh keakuratan fakta-faktanya.
  • Kelengkapan isi berita, yang ditandai oleh hadirnya komponenkomponen berita yang terangkum dalam rumus ADIKSIMBA.
  • Struktur penyusunan berita, yang dimulai dari bagian yang penting ke bagian yang kurang penting.
  • Penggunaan bahasa, yang terkait dengan keefektifan kalimat, kebakuan kata, dan ketepatan ejaan dan tanda bacanya.
Apabila berita itu disertai gambar atau ilustrasi, perlu diperhatikan pula kesuaian gambar dengan isi berita di samping keartistikannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TEKS PERSUASIF

  BAB VI TEKS PERSUASIF A.     Menemukan Ajakan dalam Teks Persuasif 1.      Pengertian Teks Persuasif Secara tidak langsung, teks t...