A.
MENGENALI
UNSUR-UNSUR TEKS EKSPOSISI
1. GAGASAN DAN FAKTA DALAM TEKS EKSPOSISI
Teks eksposisi memuat penilaian, dorongan, atau
ajakan-ajakan tertentu kepada khalayak. Bentuk teks eksposisi, terutama di
dalam media massa, dapat berupa esai, tajuk rencana (editorial), ataupun
tanggapan kritis. Sebagaimana yang terdapat pada contoh sebelumnya bahwa
bagian-bagian teks eksposisi dibentuk oleh dua unsur utama, yaitu gagasan dan
fakta.
a.
Gagasan
disebut juga ide ataupun pendapat. Isinya berupa pernyataan yang mungkin berupa
komentar, penilaian, saran, dorongan, dan bujukan.
Contoh:
1)
Jika Pemerintah tidak cepat bertindak dalam sepuluh tahun mendatang, hutan
Sumatra akan musnah dan diikuti oleh musnahnya hutan Kalimantan.
2)
Pengelolaan hutan tidak menunjukkan adanya tanda-tanda perbaikan dibandingkan
tahun sebelumnya.
b. Fakta adalah
(keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada
atau terjadi. Dalam teks eksposisi, fakta berfungsi untuk memperkuat gagasan
sehingga diharapkan lebih meyakinkan khalayak.
Contoh:
1) Selama bulan Januari–Oktober, 45% dari keseluruhan
titik kebakaran terkonsentrasi di Provinsi Riau.
2) Kemudian pada bulan Oktober terjadi kenaikan jumlah
titik kebakaran yang cukup signifikan di Provinsi Riau, Sumatra Barat, dan
Jambi
2. POLA-POLA PENGEMBANGAN TEKS EKSPOSISI
·
Pola umum khusus
Ide pokok bagian teksnya ditempatkan pada awal paragraf yang kemudian diikuti oleh ide-ide penjelas. Pola demikian dikenal sebagai paragraph deduktif. Ide-ide penjelasnya merupakan perincian dari ide umum yang dikemukakan sebelumnya.
·
Pola khusus umum
Hal-hal yang
bersifat khusus diikuti oleh uraian yang bersifat umum. Bagian terakhir dalam bagian teks ini
berfungsi sebagai simpulan atau rangkuman
dari pendapat-pendapat yang dikemukakan sebelumnya.
- Pola ilustrasi
Sebuah gagasan
yang terlalu umum memerlukan ilustrasi-ilustrasi konkret.
Ilustrasi-ilustrasi tersebut berfungsi untuk membuktikan suatu pendapat. Dalam hal ini pengalaman-pengalaman pribadi merupakan bahan ilustrasi yang paling efektif dalam
meyakinkan kebenaran suatu gagasan.
·
Pola perbandingan
Untuk meyakinkan
suatu pendapat, kamu dapat melakukan suatu perbandingan.
Benda-benda, keadaan, atau yang lain ditentukan perbedaan
ataupun kesamaannya berdasarkan aspek tertentu. Dengan cara demikian, keyakinan pembaca atas
gagasan yang kita sampaikan akan
lebih kuat.
B. MENYIMPULKAN ISI TEKS EKSPOSISI
1. Gagasan Umum sebagai Dasar Penyimpulan Isi Teks
Kamu tentu telah mengetahui bahwa teks eksposisi memiliki bagian yang disebut rangkaian gagasan. Pada umumnya bagian tersebut berada di antara tesis dan penegasan ulang. Rangkaian gagasan dalam teks eksposisi ada yang berupa gagasan umum dan gagasan khusus.
Gagasan umum, gagasan utama, atau ide pokok merupakan gagasan yang menjadi dasar pengembangan suatu paragraf. Keberadaan gagasan umum suatu teks atau paragraf dapat diketahui setelah membaca teks itu secara keseluruhan. Namun demikian, tidak sedikit pula paragraf yang menempatkan gagasan umumnya itu pada kalimat pertamanya. Teks seperti itu akan lebih cepat dan lebih mudah bagi pembaca untuk memahami paragraf tersebut.
Gagasan umum akan disertai gagasan-gagasan khusus atau dapat pula disebut gagasan pendukung atau gagasan penjelas. Gagasan-gagasan pendukung dikembangkan berdasarkan gagasan umum. Gagasan umum dijabarkan oleh lebih dari satu gagasan khusus
2. Jenis-Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Gagasan Umumnya
Dalam pelajaran terdahulu, kamu sudah menemukan gagasan-gagasan umum teks (paragraf) berdasarkan yang letaknya. Ada yang berada pada bagian awal, pada bagian akhir, dan di bagian-bagian lain. Keberadaan gagasan umum suatu paragraf itu bisa berbeda-beda letaknya. Berdasarkan letak gagasan umumnya, paragraf terbagi ke dalam beberapa jenis, sebagai berikut.
§ Paragraf
Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang gagasan umumnya terletak di awal paragraf. Gagasan umum atau gagasan utamanya dinyatakan dalam kalimat pertama.
Contoh:
Industrialisasi di negara kita mendorong didirikannya
berbagai macam pabrik yang memproduksi beraneka barang dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pabrik-pabrik itu memberikan lapangan kerja kepada ribuan
tenaga kerja baik yang
berasal dari masyarakat di sekitar pabrik maupun di daerah lain. Dengan demikian, adanya berbagai pabrik dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Di samping itu, aneka barang yang diproduksi oleh
pabrik-pabrik tersebut telah meningkatkan
ekspor nonmigas serta menghasilkan devisa bagi negara.
Paragraf di atas memperlihatkan bahwa kalimat pertama merupakan kalimat yang mengandung gagasan umum. Kalimat tersebut merupakan dasar atau induk dari perumusan gagasan-gagasan yang ada di bawahnya. Dinyatakan dalam paragraf tersebut bahwa pembangunan pabrik disebabkan industrialisasi. Industrialisasi dapat memberikan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan meningkatkan ekspor nonmigas serta menghasilkan devisa negara.
§
Paragraf Induktif
Paragraf
induktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di
akhir paragraf atau pada kalimat penutup
paragraf.
Contoh:
Gerakan pencinta alam dengan dasar "sadar lingkungan
sehat" telah mulai menggejala
di kalangan remaja. Tidak sedikit perkumpulan pencinta lingkungan yang anggotanya terdiri atas pelajar, baik
itu pelajar SMP, SMA, maupun para remaja dari lingkungan pesantren. Keberanian untuk
melakukan penelitian ilmiah
semakin meluas, khususnya di tingkat SMA. Fenomena semacam itu merupakan bukti bahwa remaja pada
tahun-tahun ini tidak selalu bernilai negatif.
Paragraf
di atas dengan jelas mengungkapkan gagasan bahwa remaja tidak selalu bernilai negatif. Gagasan tersebut
terdapat dalam kalimat terakhir. Kalimat-kalimat sebelumnya
merupakan bukti yang menujukkan fenomena positif kiprah remaja.
§
Paragraf Campuran
Paragraf
campuran adalah paragraf yang gagasan umumnya terletak pada kalimat pertama dan kalimat terakhir.
Dalam paragraf ini terdapat dua kalimat utama.
Kalimat terakhir paragraf ini merupakan penegasan dari pernyataan yang dikemukakan dalam kalimat pertama.
Contoh:
Saya berkeyakinan kalau Indonesia memfokuskan diri pada sektor agrobisnis, tidak ada negara lain yang mampu menandingi kita. Memang, masalah himpitan ekonomi yang sedang berlangsung, telah mengoreksi nilai tukar kita. Dalam hal ini, Pemerintah tidak perlu memaksa rupiah menguat. Akan tetapi, biarkan mekanisme pasar menemukan keseimbangannya. Pemerintah harus menyesuaikan diri terhadap nilai tukar yang ada dengan mendorong industry-industri yang mampu bertahan pada nilai tukar yang ada, yakni sektor agrobisnis. Bagi sektor agrobisnis, semakin melemah rupiah–asal stabil–, akan semakin baik. Apabila sektor ini sudah berjalan dengan baik, tidak mustahil negara kita akan menjadi salah satu negara yang ekonominya tertangguh di dunia.
Gagasan utama paragraf tersebut adalah agrobisnis merupakan sector terpenting bagi bangkitnya perekonomian Indonesia. Gagasan tersebut dinyatakan dalam kalimat pertama. Setelah diselingi dengan kalimat-kalimat penjelas, gagasan tersebut ditegaskan kembali dalam kalimat terakhir dengan rumusan yang berbeda.
A. C. MENELAAH
STRUKTUR DAN KAIDAH TEKS EKSPOSISI
Teks eksposisi memiliki struktur dan kaidah kebahasaan tertentu. Pemahaman struktur dan kaidah kebahasaan tertentu. Pemahaman struktur dan kaidahnya itu sangat penting agar kita bisa membedakan teks eksposisi dengan jenis teks lain.
1. STRUKTUR TEKS EKSPOSISI
Perhatikan kembali contoh teks eksposisi yang telah dipelajari pada bagian terdahulu. Tampak bahwa teks-teks eksposisi tersebut terdiri atas bagian-bagian berikut.
- Tesis, yakni berupa pengenalan isu, masalah, ataupun pandangan penulis secara umum tentang topik yang akan dibahasnya.
- Rangkaian argumen, berupa sejumlah pendapat atau argumen penulis sebagai penjelasan atas tesis yang dikemukakan sebelumnya. Pada bagian ini dikemukakan pula sejumlah fakta yang memperkuat argument-argumen penulidahnya itu sangat penting agar kita bisa membedakan teks eksposisi dengan jenis teks lain.
- Penegasan ulang, sebagai perumusan kembali secara ringkas. Bagian ini sering pula disebut penutup atau simpulan.
2.
KAIDAH
KEBAHASAAN TEKS EKSPOSISI
Teks eksposisi tersebut pun memiliki kaidah-kaidah
kebahasaan yang khusus, sebagai berikut.
a) Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang
berkenaan dengan topik yang dibahas.
b) Menggunakan kata-ata yang menunjukkan hubungan
argumentasi(kausalitas). Misalnya, jika, sebab, karena, dengan demikian,
akibatnya, oleh karena itu. Selain itu, dapat pula digunakan kata-kata yang
menyatakan hubungan kronologis (keterangan waktu) ataupun katakata yang
menyatakan perbandingan/pertentangan, seperti sebelum itu, kemudian, pada
akhirnya, sebaliknya, berbeda halnya, namun.
c) Menggunakan kata-kata kerja mental (mental verba),
seperti diharapkan, memprihatinkan, memperkirakan, mengagumkan, menduga,
berpendapat, berasumsi, dan menyimpulkan.
d) Menggunakan
kata-kata perujukan, seperti berdasarkan data. . . , merujuk pada pendapat. . .
.
e) Menggunakan kata-kata persuasif, seperti hendaklah,
sebaiknya, diharapkan, perlu, harus. Selain itu, teks eksposisi lebih sering menggunakan
kata-kata denotatif, yakni kata yang bermakna sebenarnya. Kata itu belum
mengalami perubahan ataupun penambahan makna.
D. MENYAJIKAN
TEKS EKSPOSISI
1. Langkah-Langkah
Penyajian
Sebagaimana
yang telah dipaparkan terdahulu bahwa teks eksposisi menyajikan sejumlah pendapat (argumen).
Teks eksposisi bertujuan untuk orang
lain. Di dalamnya tersaji pula fakta untuk lebih meyakinkan kebenaran tentang isi pendapat itu. Dalam
sistematika penyajiannya, teks eksposisi
diawali dengan penyajian tesis (isu, masalah, ataupun suatu pernyataan yang bersifat umum; kemudian diikuti
rangkaian argumentasi atau pendapat beserta
sejumlah fakta yang menguatkan; diakhiri dengan penegasan ulang.
Langkah-langkah
penyajiannya sebagai berikut.
§ Menentukan
isu ataupun masalah yang akan dibahas.
§ Membaca
berbagai sumber yang berkaitan dengan isu yang dipilih; melakukan
§ sejumlah
pengamatan lapangan.
§ Mendaftar topik-topik yang berkaitan dengan
isu, berdasarkan hasil-hasil membaca
dan langkah-langkah pengamatan.
Contoh:
1)
Pentingnya penanganan sampah dalam menghadapi datangnya musim penghujan.
2)
Kesemrawutan kehidupan di suatu kota.
3)
Pola hidup masyarakat kota dalam membuang sampah.
4)
Sikap-sikap pemerintah dalam penanganan sampah.
5)
Akibat-akibat pada bencana lingkungan.
6)
Solusi penanganan.
§ Menyusun
kerangka karangan, struktur teks eksposisi. Topik-topik itu disusun secara sistematis dengan pola
berikut.
§ Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi teks eksposisi. Dalam tahap ini kamu harus menjadikan topik-topik itu menjadi argumen-argumen jelas dan logis. Di samping itu, kaidah-kaidah kebahasaan perlu diperhatikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar