Senin, 16 Mei 2022

PMB (Penerimaan Mahasiswa Baru) STIT RADEN SANTRI GRESIK

 Assalamualaikum Wr. Wb



Sekilas tentang kampus sejuta guru ♥️

Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Raden Santri Gresik adalah lembaga penyelenggara pendidikan tinggi yang merupakan penjelmaan dari lembaga pendidikan yang sudah ada sebelumnya,yaitu Fakultas Tarbiyah Universitas Sunan Giri Jawa timur di gresik,yang didirikan pada tahun 1980. Pada tahun 1981 lembaga ini berubah namanya menjadi Universitas Islam Gresik (UNIG)yang salah satu fakultasnya adalah Fakultas Tarbiyah.dan pada tahun 1983 Fakultas tarbiyah ini memperoleh status dan kewenangan dari pemerintah utuk menyelenggarakan pendidikan tinggi program sarjana muda melalui surat putusan mentri agama RI No:KRP/EIII/PP.0021/1303/1983.

Universitas Islam Gresik, sudah dapat meluluskan sarjana muda Negara. Peraturan mengenai sebutan perguruan tinggi yang ditetapkan pemerintah pada awal tahun akademik 1987/1988,nama lembaga ini berubah menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Gresik,guna memenuhi ketentuan pada saat itu. Kemudian pda tahun akademik 1988/1989,Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah ini memperoleh status dari pemerintah untuk menyelenggarakan Strata satu (S.I) melalui surat keputusan mentri agama RI Nomor:570 Tahun 1989.

Dan pada tahun akademik 1990/1991 Sekolah Tinngi Ilmu Tarbiyah sudah dapat meluluskan Sarjana I Negara. Pada tahun akademik 1994/1995, yayasan Universitas Islam Gresik(YUNIG) yaitu yayasan yang menangani perguruan tinggi ini berubah namanya menjadi Yayasan Pendidikan Islam Gresik (YAPIG) dan pada tahun akademik tersebut Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Gresik berubah namanya menjadi STIT Raden Santri Gresik, sekaligus menambah dan membuka jurusan baru selain jurusan yang ada.

Dengan demikian, jurusan yang ada di STIT Raden Santri Gresik menjadi dua yaitu: Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Bahasa Arab (PBA). Perubahan ditetapkan melalui SK Mentri Agama RI nomor: 177 dan 272 tahun 1995. Pada tahun akademik 2000/2001 STIT Raden Santri Gresik membuka program pendidikan yang lain, sehingga program yang ada sekarang Program Stata Satu Pendidikan Agama Islam (PAI) 

PMB STIT RADEN SANTRI GRESIK/2022
Saya merasakan sendiri menjadi mahasiswa STIT yang mana sudah sangat banyak pelajaran yang saya dapat hingga saya merasakan keluberan barokah dari kampus tercinta ini ...yuk kalian yang bingung cari kampus, gabung yuk bersama kita selain dapat ilmunya dapat pula barokahnya aamiin
Info PMB : tahun ini yaitu tahun 2022 telah dibuka PMB STIT Raden santri dimana terdapat 2 gelombang, gelombang pertama yaitu pada tgl 1 Februari- 30 Maret 2022 ( free formulir pendaftaran), gelombang 2 pada tgl 1 Mei-30 juni ..
Selamat bergabung teman2 🌻🌻♥️
(NB: jika kurang jelas sudah saya cantumkan brosur diatas)

PROGRAM STUDI
S1 Pendidikan Agama Islam  

ALAMAT
Jl. Ibrahim zahir no. 175 kec. kramat inggil, kab Gresik (tlp : 0881036500280, 082140836130)
Email : stitrsg@gmail.com
Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran silahkan tekan dan hubungi: web : http://www.stitradensantri.id/

 



Senin, 09 Mei 2022

TEKS EKSPOSISI

A.  MENGENALI UNSUR-UNSUR TEKS EKSPOSISI

1.   GAGASAN DAN FAKTA DALAM TEKS EKSPOSISI

    Teks eksposisi memuat penilaian, dorongan, atau ajakan-ajakan tertentu kepada khalayak. Bentuk teks eksposisi, terutama di dalam media massa, dapat berupa esai, tajuk rencana (editorial), ataupun tanggapan kritis. Sebagaimana yang terdapat pada contoh sebelumnya bahwa bagian-bagian teks eksposisi dibentuk oleh dua unsur utama, yaitu gagasan dan fakta.

a.     Gagasan disebut juga ide ataupun pendapat. Isinya berupa pernyataan yang mungkin berupa komentar, penilaian, saran, dorongan, dan bujukan.

Contoh:

1) Jika Pemerintah tidak cepat bertindak dalam sepuluh tahun mendatang, hutan Sumatra akan musnah dan diikuti oleh musnahnya hutan Kalimantan.

2) Pengelolaan hutan tidak menunjukkan adanya tanda-tanda perbaikan dibandingkan tahun sebelumnya.

b. Fakta adalah (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi. Dalam teks eksposisi, fakta berfungsi untuk memperkuat gagasan sehingga diharapkan lebih meyakinkan khalayak.

Contoh:

1) Selama bulan Januari–Oktober, 45% dari keseluruhan titik kebakaran terkonsentrasi di Provinsi Riau.

2) Kemudian pada bulan Oktober terjadi kenaikan jumlah titik kebakaran yang cukup signifikan di Provinsi Riau, Sumatra Barat, dan Jambi

2.  POLA-POLA PENGEMBANGAN TEKS EKSPOSISI

·       Pola umum khusus

Ide pokok bagian teksnya ditempatkan pada awal paragraf yang kemudian diikuti oleh ide-ide penjelas. Pola demikian dikenal sebagai paragraph deduktif. Ide-ide penjelasnya merupakan perincian dari ide umum yang dikemukakan sebelumnya.

·       Pola khusus umum

Hal-hal yang bersifat khusus diikuti oleh uraian yang bersifat umum. Bagian terakhir dalam bagian teks ini berfungsi sebagai simpulan atau rangkuman dari pendapat-pendapat yang dikemukakan sebelumnya.

  •          Pola ilustrasi

Sebuah gagasan yang terlalu umum memerlukan ilustrasi-ilustrasi konkret. Ilustrasi-ilustrasi tersebut berfungsi untuk membuktikan suatu pendapat. Dalam hal ini pengalaman-pengalaman pribadi merupakan bahan ilustrasi yang paling efektif dalam meyakinkan kebenaran suatu gagasan.

·       Pola perbandingan

Untuk meyakinkan suatu pendapat, kamu dapat melakukan suatu perbandingan. Benda-benda, keadaan, atau yang lain ditentukan perbedaan ataupun kesamaannya berdasarkan aspek tertentu. Dengan cara demikian, keyakinan pembaca atas gagasan yang kita sampaikan akan lebih kuat.

B. MENYIMPULKAN ISI TEKS EKSPOSISI

1. Gagasan Umum sebagai Dasar Penyimpulan Isi Teks

Kamu tentu telah mengetahui bahwa teks eksposisi memiliki bagian yang disebut rangkaian gagasan. Pada umumnya bagian tersebut berada di antara tesis dan penegasan ulang. Rangkaian gagasan dalam teks eksposisi ada yang berupa gagasan umum dan gagasan khusus.

Gagasan umum, gagasan utama, atau ide pokok merupakan gagasan yang menjadi dasar pengembangan suatu paragraf. Keberadaan gagasan umum suatu teks atau paragraf dapat diketahui setelah membaca teks itu secara keseluruhan. Namun demikian, tidak sedikit pula paragraf yang menempatkan gagasan umumnya itu pada kalimat pertamanya. Teks seperti itu akan lebih cepat dan lebih mudah bagi pembaca untuk memahami paragraf tersebut.

Gagasan umum akan disertai gagasan-gagasan khusus atau dapat pula disebut gagasan pendukung atau gagasan penjelas. Gagasan-gagasan pendukung dikembangkan berdasarkan gagasan umum. Gagasan umum dijabarkan oleh lebih dari satu gagasan khusus


          2.     Jenis-Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Gagasan Umumnya

Dalam pelajaran terdahulu, kamu sudah menemukan gagasan-gagasan umum teks (paragraf) berdasarkan yang letaknya. Ada yang berada pada bagian awal, pada bagian akhir, dan di bagian-bagian lain. Keberadaan gagasan umum suatu paragraf itu bisa berbeda-beda letaknya. Berdasarkan letak gagasan umumnya, paragraf terbagi ke dalam beberapa jenis, sebagai berikut.

§  Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif adalah paragraf yang gagasan umumnya terletak di awal paragraf. Gagasan umum atau gagasan utamanya dinyatakan dalam kalimat pertama.

Contoh:

Industrialisasi di negara kita mendorong didirikannya berbagai macam pabrik yang memproduksi beraneka barang dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pabrik-pabrik itu memberikan lapangan kerja kepada ribuan tenaga kerja baik yang berasal dari masyarakat di sekitar pabrik maupun di daerah lain. Dengan demikian, adanya berbagai pabrik dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Di samping itu, aneka barang yang diproduksi oleh pabrik-pabrik tersebut telah meningkatkan ekspor nonmigas serta menghasilkan devisa bagi negara.

Paragraf di atas memperlihatkan bahwa kalimat pertama merupakan kalimat yang mengandung gagasan umum. Kalimat tersebut merupakan dasar atau induk dari perumusan gagasan-gagasan yang ada di bawahnya. Dinyatakan dalam paragraf tersebut bahwa pembangunan pabrik disebabkan industrialisasi. Industrialisasi dapat memberikan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan meningkatkan ekspor nonmigas serta menghasilkan devisa negara.

 

§  Paragraf Induktif

Paragraf induktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di akhir paragraf atau pada kalimat penutup paragraf.

Contoh:

Gerakan pencinta alam dengan dasar "sadar lingkungan sehat" telah mulai menggejala di kalangan remaja. Tidak sedikit perkumpulan pencinta lingkungan yang anggotanya terdiri atas pelajar, baik itu pelajar SMP, SMA, maupun para remaja dari lingkungan pesantren. Keberanian untuk melakukan penelitian ilmiah semakin meluas, khususnya di tingkat SMA. Fenomena semacam itu merupakan bukti bahwa remaja pada tahun-tahun ini tidak selalu bernilai negatif.

Paragraf di atas dengan jelas mengungkapkan gagasan bahwa remaja tidak selalu bernilai negatif. Gagasan tersebut terdapat dalam kalimat terakhir. Kalimat-kalimat sebelumnya merupakan bukti yang menujukkan fenomena positif kiprah remaja.

 

§  Paragraf Campuran

Paragraf campuran adalah paragraf yang gagasan umumnya terletak pada kalimat pertama dan kalimat terakhir. Dalam paragraf ini terdapat dua kalimat utama. Kalimat terakhir paragraf ini merupakan penegasan dari pernyataan yang dikemukakan dalam kalimat pertama.

Contoh:

Saya berkeyakinan kalau Indonesia memfokuskan diri pada sektor agrobisnis, tidak ada negara lain yang mampu menandingi kita. Memang, masalah himpitan ekonomi yang sedang berlangsung, telah mengoreksi nilai tukar kita. Dalam hal ini, Pemerintah tidak perlu memaksa rupiah menguat. Akan tetapi, biarkan mekanisme pasar menemukan keseimbangannya. Pemerintah harus menyesuaikan diri terhadap nilai tukar yang ada dengan mendorong industry-industri yang mampu bertahan pada nilai tukar yang ada, yakni sektor agrobisnis. Bagi sektor agrobisnis, semakin melemah rupiah–asal stabil–, akan semakin baik. Apabila sektor ini sudah berjalan dengan baik, tidak mustahil negara kita akan menjadi salah satu negara yang ekonominya tertangguh di dunia.

Gagasan utama paragraf tersebut adalah agrobisnis merupakan sector terpenting bagi bangkitnya perekonomian Indonesia. Gagasan tersebut dinyatakan dalam kalimat pertama. Setelah diselingi dengan kalimat-kalimat penjelas, gagasan tersebut ditegaskan kembali dalam kalimat terakhir dengan rumusan yang berbeda.


A.                 C. MENELAAH STRUKTUR DAN KAIDAH TEKS EKSPOSISI

Teks eksposisi memiliki struktur dan kaidah kebahasaan tertentu. Pemahaman struktur dan kaidah kebahasaan tertentu. Pemahaman struktur dan kaidahnya itu sangat penting agar kita bisa membedakan teks eksposisi dengan jenis teks lain.     

1.     STRUKTUR TEKS EKSPOSISI

Perhatikan kembali contoh teks eksposisi yang telah dipelajari pada bagian terdahulu. Tampak bahwa teks-teks eksposisi tersebut terdiri atas bagian-bagian berikut.

  • Tesis, yakni berupa pengenalan isu, masalah, ataupun pandangan penulis secara umum tentang topik yang akan dibahasnya.
  • Rangkaian argumen, berupa sejumlah pendapat atau argumen penulis sebagai penjelasan atas tesis yang dikemukakan sebelumnya. Pada bagiaini dikemukakan pula sejumlah fakta yang memperkuat argument-argumen penulidahnya itu sangat penting agar kita bisa membedakan teks eksposisi dengan jenis teks lain.
  • Penegasan ulang, sebagai perumusan kembali secara ringkas. Bagian ini sering pula disebut penutup atau simpulan.



2.     KAIDAH KEBAHASAAN TEKS EKSPOSISI

 

Teks eksposisi tersebut pun memiliki kaidah-kaidah kebahasaan yang khusus, sebagai berikut.

a)     Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan topik yang dibahas.

b)    Menggunakan kata-ata yang menunjukkan hubungan argumentasi(kausalitas). Misalnya, jika, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu. Selain itu, dapat pula digunakan kata-kata yang menyatakan hubungan kronologis (keterangan waktu) ataupun katakata yang menyatakan perbandingan/pertentangan, seperti sebelum itu, kemudian, pada akhirnya, sebaliknya, berbeda halnya, namun.

c)  Menggunakan kata-kata kerja mental (mental verba), seperti diharapkan, memprihatinkan, memperkirakan, mengagumkan, menduga, berpendapat, berasumsi, dan menyimpulkan.

d)     Menggunakan kata-kata perujukan, seperti berdasarkan data. . . , merujuk pada pendapat. . . .

e)  Menggunakan kata-kata persuasif, seperti hendaklah, sebaiknya, diharapkan, perlu, harus. Selain itu, teks eksposisi lebih sering menggunakan kata-kata denotatif, yakni kata yang bermakna sebenarnya. Kata itu belum mengalami perubahan ataupun penambahan makna.

 D.  MENYAJIKAN TEKS EKSPOSISI
       1. Langkah-Langkah Penyajian

Sebagaimana yang telah dipaparkan terdahulu bahwa teks eksposisi menyajikan sejumlah pendapat (argumen). Teks eksposisi bertujuan untuk orang lain. Di dalamnya tersaji pula fakta untuk lebih meyakinkan kebenaran tentang isi pendapat itu. Dalam sistematika penyajiannya, teks eksposisi diawali dengan penyajian tesis (isu, masalah, ataupun suatu pernyataan yang bersifat umum; kemudian diikuti rangkaian argumentasi atau pendapat beserta sejumlah fakta yang menguatkan; diakhiri dengan penegasan ulang.

         Langkah-langkah penyajiannya sebagai berikut.

§  Menentukan isu ataupun masalah yang akan dibahas.

§  Membaca berbagai sumber yang berkaitan dengan isu yang dipilih; melakukan

§  sejumlah pengamatan lapangan.

§   Mendaftar topik-topik yang berkaitan dengan isu, berdasarkan hasil-hasil membaca dan langkah-langkah pengamatan.

Contoh:

1) Pentingnya penanganan sampah dalam menghadapi datangnya musim penghujan.

2) Kesemrawutan kehidupan di suatu kota.

3) Pola hidup masyarakat kota dalam membuang sampah.

4) Sikap-sikap pemerintah dalam penanganan sampah.

5) Akibat-akibat pada bencana lingkungan.

6) Solusi penanganan.

§  Menyusun kerangka karangan, struktur teks eksposisi. Topik-topik itu disusun secara sistematis dengan pola berikut.

§  Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi teks eksposisi. Dalam tahap ini kamu harus menjadikan topik-topik itu menjadi argumen-argumen jelas dan logis. Di samping itu, kaidah-kaidah kebahasaan perlu diperhatikan.









   

IKLAN, SARANA KOMUNIKASI



Dalam bab sebelumnya, kita sudah mendalami teks berita dari berbagai media. Ketika mengikuti berita, baik itu melalui media cetak maupun elektronik, kita tidak bisa lepas dari yang namanya iklan. Beragam iklan dapat kita saksikan hampir setiap saat. Tujuannya untuk membujuk dan memengaruhi pembaca atau pendengar untuk berbuat sesuai dengan yang dikehendaki iklan itu. Sebagaimana yang dapat kamu baca di surat kabar ataupun kamu tonton di layar televisi dan di internet, tidak sedikit iklan yang susah dipahami artinya. Dengan cara berdiskusi, kita bisa memberikan pendapat dan tafsiran tentang hal-hal yang tidak kamu pahami. Iklan merupakan salah bagian dari industri perdagangan. Dalam hal ini perusahaan-perusahaan ataupun perorangan menawarkan barang atau jasa yang dimilikinya melalui iklan. Secara umum iklan dapat diartikan sebagai pemberitahuan yang bertujuan mendorong atau membujuk khalayak. Dengan iklan tersebut kamu sebagai anggota masyarakat terbujuk untuk membeli barang atau jasa yang diberitahukan itu.

A. MENENTUKAN UNSUR-UNSUR IKLAN, SLOGAN, POSTER

1. PENGERTIAN & FUNGSI IKLAN, SLOGAN DAN POSTER

    Kamu sudah memaklumi bahwa teks di atas disebut iklan. Teks tersebut bermaksud mengajak para pelajar dan masyarakat pada umumnya untuk lebih gemar membaca guna meraih prestasi. Dengan iklan tersebut, diharapkan khalayak dapat memanfaatkan perpustakaan sebagai wahana pengembangan
kecerdasan dan pemberdayaan bangsa. Dengan karakteristik seperti itu, iklan dapat diartikan sebagai teks yang mendorong, membujuk khalayak agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan. Iklan juga dapat diartikan sebagai pemberitahuan kepada khalayak mengenai suatu barang dan jasa. Pada umumnya iklan disampaikan melalui media massa, seperti televisi, radio, surat kabar, dan internet. Unsur yang ditampilkan adalah gambar, gerak, kata-kata atau suara. Iklan tidak hanya merupakan bagian dari industri berskala besar.
Dewasa ini, iklan merupakan sarana yang banyak digunakan untuk kepentingankepentingan
di bawah ini.
  • Bagi perusahaan bisnis komersial, untuk menjual barang dan jasa.
  • Bagi dunia perkantoran, untuk mendapatkan karyawan.
  • Bagi Pemerintah, untuk menyebarkan informasi dan memberikan layanan kepada masyarakat.
  • Bagi orang perorangan, untuk membeli dan menjual barang-barang pribadi.
Daftar tentang fungsi iklan semakin hari semakin banyak, bertambah hari bertambah luas jaringannya. Hal itu seiring dengan kemajuan teknologi komunikasi dan keperluan hidup warga masyarakat itu sendiri. Namun, dari sekian fungsinya itu, iklan memiliki kesamaan umum, yakni sebagai kebutuhan
untuk mengomunikasikan pesan, baik yang bersifat komersial, sosial, maupun pribadi. Keberagaman itu muncul pula pada bentuk dan teknik penyajiannya. Oleh karena itu, terdapat istilah slogan dan poster.
  1. Slogan adalah perkataan atau kalimat pendek yang dipakai sebagai dasar tuntuntan (pegangan hidup); prinsip utama dari suatu usaha, organisasi, dan sebagainya. Slogan sering pula disebut moto atau semboyan. Slogan lebih mengutamakan kepadatan makna dan kehematan kata-kata. Contoh: Berdiri sama tinggi, duduk sama rendah. (Slogan tentang perlunya mengutamakan kesetaraan antarsesama.) Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. (Slogan tentang perlunya persatuan dan kesatuan.) Tiada hari tanpa prestasi. (Slogan tentang pentingnya mengukir prestasi setiap hari.)
  2. Poster adalah plakat (kata-kata dan gambar) yang dipajang di tempat-tempat umum. Poster hampir sama dengan iklan, yakni pemberitahuan suatu ide, hal baru, atau hal penting kepada khalayak. Poster mengandalkan perpaduan gambar dan kata-kata. Poster lazimnya dipasang di tempat-tempat umum. Poster hampir sama dengan iklan ataupun slogan dalam hal bahasanya. Poster menggunakan kata-kata singkat, jelas, menarik, dan lengkap.
 contoh poster:


    Tampak pada contoh itu bahwa dalam hal bentuk, poster tidak jauh berbeda dengan iklan. Isinya mengandung pesan kepada khalayak. Namun, poster lebih tertuju pada tempat pemasangannya di ruang-ruang terbuka. Misalnya, dinding-dinding aula, tembok-tembok pasar, dan tempat-tempat umum lainnya 


2. UNSUR-UNSUR IKLAN, SLOGAN, POSTER

Berdasarkan contoh-contoh sebelumnya tampak perbedaan antara iklan, slogan, dan poster. Tujuan ketiganya sama untuk membujuk khalayak berbuat sesuatu. Berikut perbedaan antara iklan, slogan, dan poster.
  • Iklan merupakan teks persuatif yang memadukan unsur gambar dengan kata-kata, unsur gerak, dan suara.
  • Slogan merupakan teks persuatif yang mengutamakan unsur kata-kata.
  • Poster merupakan teks persuatif yang mengutamakan kekuatan gambar dan kata-kata; dipajang di tempat-tempat umum

B. MENYIMPULKAN INFORMASI DAN PESAN DALAM IKLAN

1. UNSUR-UNSUR PEMBENTUK IKLAN

    Pada pelajaran sebelumnya, kamu sudah mempelajari pengertian dan karakteristik iklan. Bahkan, kamu lebih memahami perbedaan iklan dengan slogan dan poster. Adapun maksud iklan itu sendiri dapat kamu pahami secara lebih lengkap berdasarkan unsur-unsur pembentuknya, yang meliputi sumber, pesan, media, penerima, efek, umpan balik, dan konteks.

  •  Sumber adalah pemasang iklan, yang berinisatif, dan penyandang dana dari pemasangan suatu iklan.
  • Pesan adalah informasi yang disampaikan. Wujudnya bisa berupa pesan verbal dan pesan nonverbal.
  • Media adalah sarana yang digunakan, misalnya media cetak, elektronik, dan sarana-saran lainnya.
  • Penerima adalah individu atau kelompok masyarakat yang menjadi sasaran atau objek iklan.
  • Efek adalah perubahan yang terjadi pada diri penerima, baik itu dalam aspek sikap, pola pikir,  perilaku, kebiasaan, dan pola hidup.
  • Umpan balik adalah tanggapan, reaksi, atau respons yang dikehendaki dari penerima pesan, misalnya dengan membeli produk yang ditawarkan dan menolak pemakaian narkoba.

2. PENYIMPULAN MAKSUD SUATU IKLAN

Pola penyajian dan isi iklan sangatlah beragam. Berdasarkan isinya, seperti yang telah kamu pelajari pada bahasan terdahulu, ada iklan pemberitahuan, iklan layanan masyarakat, dan iklan penawaran. Klasifikasi periklanan lainnya sebagai berikut.
  • Iklan strategis, digunakan untuk membangun merek ataupun citra positif suatu perusahaan.
  • Iklan taktis, dirancang untuk mendorong konsumen agar segera melakukan respons dengan merek tertentu. Pada umumnya iklan ini memberikan penawaran khusus jangka pendek yang memacu konsumen memberikan respons pada hari yang sama. 
Iklan dapat kamu baca dan lihat di semua tempat. Seakan-akan iklan mengikuti ke mana saja kamu pergi sepanjang hari. Di rumah, di jalanan, di pasar, di sekolah, dan di tempat-tempat lainnya kamu selalu bertemu iklan. Iklan telah mengepungmu dari berbagai penjuru dan sepanjang waktu. Iklan memungkinkan untuk mampu menembus hampir semua celah kehidupan setiap orang. Iklan tidak hanya bertujuan untuk menawarkan produk. Iklan juga turut berpengaruh dalam membentuk gaya hidup, kebiasaan, selera, dan jati diri seseorang dan masyarakat. Berikut tujuan atau fungsi iklan lainnya.
  1. Fungsi informasional, iklan memberitahukan kepada konsumen tentang karakteristik suatu produk juga berbagai manfaat yang mereka peroleh.
  2. Fungsi transformasional, iklan berusaha untuk mengubah sikap-sikap yang dimiliki oleh konsumen terhadap merek, pola-pola belanja, gaya hidup, teknik-teknik mencapai sukses.
Perhatikanlah teks berikut!


    Teks di atas sudah memenuhi kriteria sebagai sebuah iklan atau poster. Hal ini tampak dari fungsinya untuk menyampaikan pesan kepada khalayak. Dari bahasanya pun terlihat, yakni kata-katanya sederhana, mudah diingat, dan cenderung persuasif. Hanya saja teks tersebut tidak seperti halnya iklan pada umumnya yang bersifat komersial dan mendorong khalayak untuk membeli suatu produk.
    Teks tersebut termasuk ke dalam kategori iklan atau poster informasional. Teks tersebut bertujuan memberi tahu khayalak bahwa bermain di luar lebih baik, asyik, dan menyehatkan. Respons yang diharapkan berupa tindakan para remaja untuk memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai arena bermain dari pada menghabiskan waktu dengan menonton televisi, membaca komik, atau bermain video game.

3. MENCERITAKAN KEMBALI TEKS IKLAN

    Dibandingkan dengan teks lain, iklan merupakan teks yang ringkas. Hal itu terkait dengan ruang yang diperlukan dan biaya yang harus dikeluarkan. Semakin luas ruang yang diperlukan untuk penayangannya, semakin besar biayanya. Oleh karena itu, kata-kata dalam iklan harus diperhitungkan
keefektifannya. Hindarilah kata-kata ataupun ilustrasi yang tidak perlu sebab akan menghabiskan biaya lebih besar. Materi iklan yang berlebihan justru akan mengganggu keefektifan pesan itu sendiri. Khalayak cenderung tidak menyukai sajian seperti itu karena terkesan menggurui

C. MENELAAH POLA, STRUKTUR, DAN KAIDAH KEBAHASAAN 

1. POLA-POLA PENYAJIAN IKLAN

    Iklan dapat kamu temukan dalam berbagai tempat dan sepanjang waktu. Iklan mungkin disajikan secara tertulis, misalnya melalui surat kabar, majalah, internet, ataupun media-media lain. Sementara itu, poster dapat ditemukan dalam bentuk pajangan di tempat-tempat umum. Dalam penyajian secara lisan, iklan dapat kamu simak melalui radio dan televisi. Khususnya iklan di televisi ataupun dalam laman-laman internet, iklan merupakan gabungan teks lisan, tertulis, dan gerak. Bentuk-bentuk iklan tersebut tentu saja memiliki karakteristik masing-masing dalam pola penyajiannya.

⇨ Iklan Media Cetak
    Karakter utama dari iklan adalah penggunaan bahasa tertulis di dalam penyampaian pesan-pesannya. Di samping mengutamakan kejelasan dalam kata-katanya, iklan di media cetak mengandalkan desain grafis, seperti warna dan bentuk huruf, tata letak, serta gambar-gambar. Iklan di media cetak memiliki beberapa macam berdasarkan keluasan ruang atau space-nya.
  1. Iklan baris adalah iklan yang pemasanganya berupa baris-baris. Teks yang disajikannya sangat terbatas. Tidak ada gambar ataupun ilustrasi-ilustrasi dalam iklan ini. Teks pun banyak yang mengalami penyingkatan. Iklan baris pada umumnya dimanfaatkan oleh perorangan dan perusahaan-perusahaan kecil. contoh : JUAL RMH SEMI VILLA LS 174 BT 4 BH KOLAM, AIR BAGUS, CCK UTK PERISTIRAHATAN HUB. 3283799 (TP)
  2. Iklan kolom adalah iklan yang pemasangannya dalam media berupa kolom-kolom. Oleh karena itu, bentuknya besar. Di samping menggunakan teks, iklan ini sering pula menyertakan gambar dan berbagai ilustrasi menarik lainnya. contoh: 

    Selain itu, dikenal istilah iklan display, yakni iklan memiliki ukuran lebih luas dibanding iklan kolom. Iklan display merupakan iklan yang berisi hanya kata-kata dan gambar, foto, ataupun media-media grafis lainnya. Ada pula istilah iklan advertorial, yakni iklan sejenis iklan display. Hanya saja teknik penyampaiannya mirip berita. Contoh iklan advertorial yaitu iklan berkaitan dengan pelayanan jasa kesehatan, pengobatan alternatif, pengenalan perusahaan ataupun produk baru dengan informasi yang lebih kompleks
⇨ Iklan Elektronik
Iklan elektronik merupakan iklan berbasis perangkat elektronik, yang mencakup beberapa unsur sebagai berikut.
  •  Iklan radio, iklan ini mengandalkan efek suara, baik itu berupa tuturan, musik, maupun bunyi-bunyi.
  • Iklan televisi, iklan ini mengandung unsur suara, gambar, dan gerak.
  • Iklan film, iklan film yang tersaji dalam judul film (produk sinema). Iklan film biasanya muncul sebelum film utama diputar.
Di samping karena medianya, keberagaman iklan juga dapat dilihat berdasarkan isinya. Menurut isinya, iklan diklasifikasikan dalam tiga jenis, yakni sebagai berikut.
  1. Iklan pemberitahuan
Iklan ini lebih terfokus pada kepentingan untuk memberitahu khalayak mengenai suatu hal, baik itu yang berupa peristiwa, keadaan, atau hal lainnya. Iklan jenis ini umumnya dipasang oleh perorangan atau suatu keluarga. Namun, ada pula yang dipasang oleh perusahaan-perusahaan, misalnya yang berupa pemberitahuan pembubaran perusahaan, rapat pemegang saham.
Contoh: 

2. Iklan Khalayak Masyarakat

    Iklan ini bertujuan memberikan penerangan atau penjelasan kepada masyarakat. Contohnya, iklan keluarga berencana dan iklan bahaya narkotika. Pengguna iklan ini umumnya Pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).
 contoh : 
3. Iklan penawaran

    Iklan ini bertujuan untuk menawarkan produk atau jasa. Iklan penawaran jasa, disebut juga dengan iklan niaga dan iklan lowongan kerja.
contoh : 

2. STRUKTUR TEKS IKLAN

Perhatikan kembali iklan-iklan yang tersaji pada pembelajaran sebelumnya. Tampak pada iklan-iklan tersebut bagian-bagian berikut.
  • a. Pengenalan produk. Bagian ini dapat pula disebut sebagai judul teks.
  • b. Pernyataan persuatif, berisi pernyataan yang mendorong pembaca atau pendengar berbuat sesuatu. Bagian ini biasanya berupa pernyataan tentang kelebihan produk yang ditawarkan.
Selain itu, dalam iklan sering disajikan pula slogan, gambar-gambar produk, serta nama dan logo perusahaan. 
  1. Slogan, Misalnya: "Membangun perpustakaan, membangun peradaban utama".
  2. Gambar dan logo perusahaan atau nama produk. Misalnya: Gambar tumpukan buku.

3. KAIDAH KEBAHASAAN TEKS IKLAN

    Teks iklan bertujuan menawarkan produk, baik berupa barang maupun jasa. Oleh karena itu, kata-kata yang muncul umumnya bersifat persuasif, bujukan, atau dorongan tentang suatu kebiasaan ataupun gaya hidup. 
   Pernyataan-pernyataan dalam teks iklan umumnya bersifat imperatif, yakni permintaan, ajakan, dorongan, atau larangan. Adapun kalimat imperatif itu sendiri ditandai oleh kata-kata seperti temukan.        Kata lainnya adalah ikutilah, hadirilah, wujudkan, nyatakan, nikmati, sebaiknya, marilah, ayo, dan janganlah. 
    Bahasa iklan sering kali menggunakan bahasa sederhana, mudah diingat, dan mudah pula dipahami. Kalimat yang panjang, dan berbelit-belit, selalu dihindari dalam iklan. Justru bahasa yang akrab di tengah-tengah khalayak itulah yang sering digunakan di samping memberikan kesan positif tentang produk yang ditawarkan. Pilihan kata yang berima dan memiliki banyak persamaan bunyi juga merupakan pilihan penting di dalam bahasa iklan. 
    Di samping itu, bahasa iklanharus singkat sehingga mudah diingat oleh khalayak.Bahkan, iklan baris dituntut untuk lebih efisien di dalam penggunaan kata-kata dan huruf-hurufnya. Iklan baris mengutamakan keefesien kata. 
   Di dalam iklan baris sering dijumpai penyingkatan kata. Berikut beberapa singkatan yang sering digunakan dalam iklan baris beserta kepanjangannya. ditawarkan. Pilihan kata yang berima dan memiliki banyak persamaan bunyi juga merupakan pilihan penting di dalam bahasa iklan. Di samping itu, bahasa iklan harus singkat sehingga mudah diingat oleh khalayak. Bahkan, iklan baris dituntut untuk lebih efisien di dalam penggunaan kata-kata dan huruf-hurufnya. Iklan baris mengutamakan keefesien kata. Di dalam iklan baris sering dijumpai penyingkatan kata. 

TEKS PERSUASIF

  BAB VI TEKS PERSUASIF A.     Menemukan Ajakan dalam Teks Persuasif 1.      Pengertian Teks Persuasif Secara tidak langsung, teks t...